Polya pun
akhirnya menyadari bahwa dirinya mencintai matematika. Pekerjaan pertama
Polya adalah menjadi pengajar bagi seorang anak muda yang bernama Gregor.
Gregor harus berjuang sangat keras dalam memahami pelajaran karena kurangnya
keterampilan Gregor dalam pemecahan masalah. Polya menghabiskan berjam-jam
waktunya dan mengembangkan metode pemecahan masalah yang akan diterapkannya
untuk Gregor serta yang lainnya dalam situasi yang sama. Polya menyatakan bahwa
masalah keahlian bukan bawaan kualitas, tetapi sesuatu yang dapat diajarkan.
Dengan berdasar pada hal itulah hingga dia dapat mengembangkan mengenai
pemecahan masalah. Dia cepat menjadi terkenal karena penelitian dan ajaran pada
pemecahan masalah. Dia mengajarkan banyak kelas untuk tingkat pendidikan SD,
SMP dan guru-guru tentang cara memotivasi dan mengajarkan keterampilan kepada
murid-murid mereka di bidang pemecahan masalah.
Polya
memperoleh gelar PhD dalam matematika dari Budapest. Dia adalah seorang guru
besar matematika, pada tahun 1914-1940 Polya mengajar di ETH Zürich di Swiss.
Pada tahun 1940, Polya dan istrinya Stella pindah ke Amerika Serikat karena
perhatian mereka terhadap Nazisme di Jerman. Ia mengajar sebentar di Brown
University . Kemudian, pada tahun 1940-1953 di Stanford University, Stanford
mengangkatnya sebagai “Stanford Professor
Emeritus the rest of his life and career“. Polya
adalah penerima berbagai kehormatan dan penghargaan di bidang matematika. Polya
merupakan tokoh besar yang mendorong penggunaan teknik pemecahan masalah dalam
belajar matematika. Polya bekerja pada berbagai macam topik matematika antara
lain teori bilangan, analisis matematis, geometri, aljabar dan probabilitas. Di
kemudian hari, Polya menghabiskan banyak upaya untuk mencoba mencirikan metode
yang digunakan orang untuk memecahkan masalah, dan untuk menjelaskan bagaimana
pemecahan masalah harus diajarkan dan dipelajari. Polya menerbitkan sebuah buku
yang luar biasa berjudul How to Solve It
pada tahun 1945. Buku ini langsung cepat terpublikasi. Dalam How to Solve It, Polya memberikan
heuristik umum untuk memecahkan masalah dari segala jenis, yang tidak hanya
matematika. Buku ini diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dan telah terjual
lebih dari satu juta eksemplar. Polya juga menulis buku
lainnya tentang topik:
1.
Mathematical Discovery: On Understanding, Learning,
and Teaching Problem Solving;
2.
Mathematics and Plausible Reasoning Volume I: Induction and Analogy in Mathematics;
3.
Mathematics and Plausible Reasoning Volume II:
Patterns of Plausible Reasoning
Polya
dikenal sebagai “The Father of Problem
Solving”. George Polya meninggal di Palo Alto, California, , pada 7
September 1985.
A.
Belajar dan Pembelajaran
Belajar
merupakan orang kegiatan sehari-hari. Kegiatan belajar tersebut dapat dihayati
oleh orang yang sedang belajar. Kegiatan belajar ini yang merupakan tindakan
dan perilaku yang kompleks telah lama menjadi objek penelitian para ilmuan.
Pengertian Belajar adalah proses
perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari
pengalaman.
Belajar
menurut pandangan Skinner adalah suatu
perilaku dalam belajar dan dalam belajar ditemukan adanya kesempatan terjadinya
peristiwa yang menimbulkan respons pebelajar, respons si pebelajar dan
konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut.
Belajar
menurut pandangan Gagne terdiri dari 3 komponen penting yaitu kondisi
eksternal, kondisi internal dan hasil belajar. Dalam arti sempit, proses pembelajaran
adalah proses pendidikan dalam lingkup persekolahan, sehingga arti dari proses
pembelajaran adalah proses sosialisasi individu siswa dengan lingkungan
sekolah, seperti guru, sumber/ fasilitas, dan teman sesama siswa.
Pembelajaran
merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar
tumbuh dan berkembang secara optimal. Dalam arti sempit, proses pembelajaran
adalah pendidikan dalam lingkup persekolahan, sehingga arti dari proses
pembelajaran adalah proses sosialisasi individu siswa dengan lingkungan sekolah
seperti guru, sumber, fasilitas, dan teman sesama siswa.
B.
Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Sebelum
memahami lebih lanjut mengenai pengertian dari problem solving, terlebih dahulu akan dibahas tentang pengertian
dari problem atau masalah. Suatu pertanyaan akan menjadi suatu masalah hanya
jika pertanyaan tersebut memuat situasi yang mendorong seseorang untuk
menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus
dikerjakan untuk menyelesaikannya dan tidak mempunyai aturan maupun hukum
tertentu yang segera dapat dipergunakan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan
tersebut. Apabila suatu soal diberikan kepada seseorang dan secara langsung dia
mengetahui cara menyelesaikannya dengan benar, maka soal tersebut tidak dapat
dikatakan sebagai masalah.
Menurut
Polya, terdapat dua macam masalah:
1.
Masalah untuk
menemukan, dapat teoritis atau praktis, abstrak atau konkret, termasuk
teka-teki.
2.
Masalah untuk
membuktikan adalah untuk menunjukkan bahwa suatu pertanyaan itu benar atau
salah atau tidak kedua-duanya.
Soal
matematika akan menjadi masalah bagi siswa, jika siswa
tersebut:
1.
Memiliki
pengetahuan/ materi prasyarat untuk menyelesaikan soal yang diajukan;
2.
Diperkirakan
memiliki kemampuan untuk menyelesaikan soal tersebut;
3.
Belum mempunyai
algoritma atau prosedur untuk menyelesaikannya;
4.
Punya keinginan
untuk menyelesaikannya.
Penyelesaian
masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan usaha-usaha untuk menyelesaikannya
sampai memperoleh penyelesaian. Sedangkan pengajaran penyelesaian masalah
merupakan tindakan guru dalam mendorong siswa agar menerima tantangan dari
pertanyaan bersifat menantang, dan mengarahkan siswa agar dapat menyelesaikan
pertanyaan tersebut.
Selengkapnya dapat diunduh melalui link berikut:
Polya_word (download)
0 komentar:
Post a Comment