• Latest News

    Tuesday 21 April 2015

    Pemecahan Masalah Polya


    Polya yang lahir dengan nama György Pólya di Budapest, Hungaria sebagai anak ke empat dari lima bersaudara pada 13 Desember 1887. Lahir dari seorang ibu yang bernama Anna Deutsch dan ayah yang bernama Jakab Pólya. Orang tua Polya lahir sebagai seorang Yahudi, namun pada tahun 1886, berpindah  agama ke Roman Catholicims. Karena sang ayah bergerak di bidang hukum, Polya memutuskan untuk belajar hukum seperti ayahnya. Setelah mempelajari tentang hukum, Polya menjadi bosan dengan semua teknis hukum yang mengharuskan Polya untuk menghafal. Lalu Polya mencoba untuk belajar Biologi, kemudian beralih untuk mempelajari bahasa Latin dan sastra hingga Polya memperoleh gelar di bidang sastra. Namun karena bosan, Polyapun kembali bersekolah untuk mempelajari mengenai matematika dan fisika.
    Polya pun akhirnya menyadari bahwa dirinya mencintai matematika. Pekerjaan pertama Polya adalah menjadi pengajar bagi seorang anak muda yang bernama Gregor. Gregor harus berjuang sangat keras dalam memahami pelajaran karena kurangnya keterampilan Gregor dalam pemecahan masalah. Polya menghabiskan berjam-jam waktunya dan mengembangkan metode pemecahan masalah yang akan diterapkannya untuk Gregor serta yang lainnya dalam situasi yang sama. Polya menyatakan bahwa masalah keahlian bukan bawaan kualitas, tetapi sesuatu yang dapat diajarkan. Dengan berdasar pada hal itulah hingga dia dapat mengembangkan mengenai pemecahan masalah. Dia cepat menjadi terkenal karena penelitian dan ajaran pada pemecahan masalah. Dia mengajarkan banyak kelas untuk tingkat pendidikan SD, SMP dan guru-guru tentang cara memotivasi dan mengajarkan keterampilan kepada murid-murid mereka di bidang pemecahan masalah.
    Polya memperoleh gelar PhD dalam matematika dari Budapest. Dia adalah seorang guru besar matematika, pada tahun 1914-1940 Polya mengajar di ETH Zürich di Swiss. Pada tahun 1940, Polya dan istrinya Stella pindah ke Amerika Serikat karena perhatian mereka terhadap Nazisme di Jerman. Ia mengajar sebentar di Brown University . Kemudian, pada tahun 1940-1953 di Stanford University, Stanford mengangkatnya sebagai “Stanford Professor Emeritus the rest of his life and career“.  Polya adalah penerima berbagai kehormatan dan penghargaan di bidang matematika. Polya merupakan tokoh besar yang mendorong penggunaan teknik pemecahan masalah dalam belajar matematika. Polya bekerja pada berbagai macam topik matematika antara lain teori bilangan, analisis matematis, geometri, aljabar dan probabilitas. Di kemudian hari, Polya menghabiskan banyak upaya untuk mencoba mencirikan metode yang digunakan orang untuk memecahkan masalah, dan untuk menjelaskan bagaimana pemecahan masalah harus diajarkan dan dipelajari. Polya menerbitkan sebuah buku yang luar biasa berjudul How to Solve It pada tahun 1945. Buku ini langsung cepat terpublikasi. Dalam How to Solve It, Polya memberikan heuristik umum untuk memecahkan masalah dari segala jenis, yang tidak hanya matematika. Buku ini diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dan telah terjual lebih dari satu juta eksemplar. Polya juga menulis buku lainnya tentang topik:
    1.      Mathematical Discovery: On Understanding, Learning, and Teaching Problem Solving;
    2.      Mathematics and Plausible Reasoning Volume I: Induction and Analogy in Mathematics;
    3.      Mathematics and Plausible Reasoning Volume II: Patterns of Plausible Reasoning

    Polya dikenal sebagai “The Father of Problem Solving”. George Polya meninggal di Palo Alto, California, , pada 7 September 1985.


    A.   Belajar dan Pembelajaran 
    Belajar merupakan orang kegiatan sehari-hari. Kegiatan belajar tersebut dapat dihayati oleh orang yang sedang belajar. Kegiatan belajar ini yang merupakan tindakan dan perilaku yang kompleks telah lama menjadi objek penelitian para ilmuan. Pengertian Belajar  adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman. 
    Belajar menurut pandangan Skinner  adalah suatu perilaku dalam belajar dan dalam belajar ditemukan adanya kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pebelajar, respons si pebelajar dan konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. 
    Belajar menurut pandangan Gagne terdiri dari 3 komponen penting yaitu kondisi eksternal, kondisi internal dan hasil belajar. Dalam arti sempit, proses pembelajaran adalah proses pendidikan dalam lingkup persekolahan, sehingga arti dari proses pembelajaran adalah proses sosialisasi individu siswa dengan lingkungan sekolah, seperti guru, sumber/ fasilitas, dan teman sesama siswa.
    Pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Dalam arti sempit, proses pembelajaran adalah pendidikan dalam lingkup persekolahan, sehingga arti dari proses pembelajaran adalah proses sosialisasi individu siswa dengan lingkungan sekolah seperti guru, sumber, fasilitas, dan teman sesama siswa.


    B.   Problem Solving (Pemecahan Masalah)
    Sebelum memahami lebih lanjut mengenai pengertian dari problem solving, terlebih dahulu akan dibahas tentang pengertian dari problem atau masalah. Suatu pertanyaan akan menjadi suatu masalah hanya jika pertanyaan tersebut memuat situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk menyelesaikannya dan tidak mempunyai aturan maupun hukum tertentu yang segera dapat dipergunakan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut. Apabila suatu soal diberikan kepada seseorang dan secara langsung dia mengetahui cara menyelesaikannya dengan benar, maka soal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai masalah.
    Menurut Polya, terdapat dua macam masalah:
    1.      Masalah untuk menemukan, dapat teoritis atau praktis, abstrak atau konkret, termasuk teka-teki. 
    2.      Masalah untuk membuktikan adalah untuk menunjukkan bahwa suatu pertanyaan itu benar atau salah atau tidak kedua-duanya. 
    Soal matematika akan menjadi masalah bagi siswa, jika siswa tersebut:
    1.      Memiliki pengetahuan/ materi prasyarat untuk menyelesaikan soal yang diajukan;
    2.      Diperkirakan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan soal tersebut;
    3.      Belum mempunyai algoritma atau prosedur untuk menyelesaikannya;
    4.      Punya keinginan untuk menyelesaikannya.
    Penyelesaian masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan usaha-usaha untuk menyelesaikannya sampai memperoleh penyelesaian. Sedangkan pengajaran penyelesaian masalah merupakan tindakan guru dalam mendorong siswa agar menerima tantangan dari pertanyaan bersifat menantang, dan mengarahkan siswa agar dapat menyelesaikan pertanyaan tersebut.

    Selengkapnya dapat diunduh melalui link berikut:
    Polya_word (download)
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Pemecahan Masalah Polya Rating: 5 Reviewed By: mathism
    Scroll to Top