1. Petunjuk Guru untuk Membantu Siswanya dalam Menyelesaikan
Masalah
Petunjuk guru untuk membantu siswa-siswanya dalam
menyelesaikan masalah, antara lain :
a.
Membuat
siswa-siswanya mengerti masalahnya
b.
Membantu
siswa-siswanya menghimpun pengalaman-pengalaman belajar yang relevan yang
sekiranya memudahkan perencanaan penyelesaian.
c.
Membawa
siswa-siswa ke situasi yang mendorong untuk menyelesaikan suatu masalah.
2. Perencanaan Mengajarkan Pemecahan Masalah
Mengajar siswa untuk memecahkan masalah perlu
perencanaan. Secara garis besar,
perencanaan itu sebagai berikut.
a.
Merumuskan
tujuan.
Tujuan itu hendaknya menyatakan bahwa siswa akan
mampu menyelesaikan masalah-masalah yang tidak rutin.
Soal-soal yang serupa benar hendaknya dihindarkan sebab
soal-soal yang demikian itu menjadi bukan masalah
lagi bagi siswa tertentu.
b.
Memerlukan
pra-syarat.
Untuk menyelesaikan setiap masalah matematika,
seorang siswa memerlukan pra-syarat pengetahuan, keterampilan dan
pemahaman. Guru harus mengindentifikasi apa-apa yang sudah
dipelajari siswa untuk suatu masalah sehingga masalah-masalah
yang cocok sajalah yang disajikan kepada para siswa
Misalnya masalah berikut:
Buktikan jumlah dua bilangan prima kembar yang bukan
3 dan 5 habis dibagi 6. Prasyarat yang
perlu dimiliki seorang siswa untuk menyelesaikan masalah itu
adalah bahwa siswa itu sudah mengerti arti habis dibagi 6,
bilangan prima dan bilangan prima kembar. la sudah terampil
menggunakan operasi membagi.
c.
Mengajarkan
Pemecahan Masalah.
Untuk belajar
memecahkan masalah, para siswa harus mempunyai kesempatan untuk
menyelesaikan masalah. Apabila mereka berhasil menyelesaikan
masalah, mereka perlu mendapatkan penghargaan. Jadi mereka perlu
mendapatkan pendekatan pedagogik untuk menyelesaikan masalah.
Yang menjadi pertanyaan
ialah bagaimana seorang guru menyiapkan masalah-masalah untuk
para siswa dan bagaimana guru itu membuat para siswa tertarik dan
suka menyelesaikan masalah yang dihadapi. Guru harus mempunyai bermacam-macam
masalah yang cocok sehingga bermakna bagi para siswanya.
Sumber-sumber boleh diambil dari buku-buku, majalah-majalah yang
berhubungan dengan matematika sekolah. Berikan masalah-masalah itu sebagai
pekerjaan rumah. Pada suatu saat boleh juga para siswa memilih sendiri
masalah-masalah itu, mengerjakan masalah-masalah tersebut, membicarakannya
dan kemudian menyajikan penyelesaianya di depan kelas. Masalah-masalah
tersebut dapat dikerjakan secara individu atau kelompok.
Agar para siswa
tertarik dan suka menyelesaikan masalah yang dihadapi perlu
diberikan penghargaan. penghargaan itu dapat berupa nilai atau penghargaan
khusus lainnya. Pujian juga jangan dilupakan. Hal itu semuanya merupakan
cara yang efektif untuk mendorong keberhasilan, walaupun banyak juga
para siswa yang dengan senang hati menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi mereka memberikan penghargaan kepada diri mereka sendiri
dengan kcberhasilan mereka itu.
Pertanyaan berikutnya
yang timbul : "Bagaimana seorang siswa memulai menyelesaikan
suatu masalah?" "Bagaimana strategi yang dapat dilakukan?" "Kemampuan
apa yang akan bermanfaat baginya untuk menyelesaikan masalah
itu?" Ketiga hal ini, secara bersama-sama merupakan usaha untuk menemukan. Untuk
dapat mengajarkan pemecahan masalah dengan baik ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan :
·
Waktu yang
diperlukan, untuk menyelesikan masalah sangat relatif artinya jika
seseorang diperhadapkan dengan satu masalah dengan waktu yang diberikan
untuk menyelesaikannya tidak dibatasi, maka kecendrungannya, orang
tersebut tidak akan mengkonsentrasikan fikirannya secara penuh pada
proses penyelesaian masalah yang diberikan.
·
Perencanaan,
aktivitas pembelajaran dan waktu yang diperlukan harus direncanakan
serta dikoordinasikan, sehingga siswa memiliki kesempatan yang
cukup untuk menyelesaikan berbagai masalah dan menganalisis serta
mendiskusikan pendekatan yang mereka pilih.
·
Sumber, buku
matematika biasanya banyak memuat masalah yang sifatnya hanya
rutin, maka guru dituntut untu menyembunyikan masalah-masalah lain
sehingga dapat menambah soal pemecahan masalah.
·
Teknologi,
sekalipun banyak kalangan yang tidak setuju dengan penggunaan
kalkulator disekolah akan tetapi pada hal tertentu dapat digunakan,
karena alat tersebut perlu dipertimbangkan penggunaannya.
3. Pedoman
Guru untuk Membiasakan Siswanya dalam Memecahkan Masalah Matematika
Berikut
beberapa pedoman bagi peserta didik, untuk membiasakan peserta didik dalam memecahkan
masalah matematika, hingga akhirnya peserta didik terbiasa untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-harinya, hal ini bisa dilihat pada tabel 1.
Tabel 1.
Pedoman bagi peserta didik
Kegiatan
Pengajar
|
Pertanyaan
terkait yang mungkin muncul
|
Jawaban
yang dapat digunakan
|
1.
Memperkenalkan permasalahan
|
· Dari
bagian mana seharusnya masalah mulai diselesaikan?
· Apa
yang dapat diajarkan?
· Apa
yang dapat diperoleh dengan mengenal masalah secara lengkap dan jelas?
· Dari
bagian mana seharusnya masalah mulai dipahami?
|
§ Dimulai
dari pernyataan pada masalah yang ada.
§ Visualisasi
masalah selengkap dan sejelas mungkin.
§ Pengenalan
secara jelas terhadap suatu masalah menyebabkan lebih mudah dalam
langkah-langkah pemecahan masalah selanjutnya.
§ Mulailah
lagi dari pernyataan pada masalah yang ada.
§ Lanjutkanlah
sesudah masalah menjadi sangat jelas dalam benak anda.
|
2.
Memahami masalah
|
· Apa
yang dapat
dikerjakan?
· Apa
yang dapat diperoleh dengan mengenal masalah secara lengkap dan jelas?
· Dari
bagian mana seharusnya masalah mulai dipahami?
|
§ Pisahkan
bagian yang prinsip dari permasalahan yang ada. jika dijumpai soal
membuktikan, maka yang terpenting adalah hipotesa dan kesimpulan, sedang pada
soal mencari, yang terpenting adalah bagian yang tidak diketahui dan kondisi
dari data.
§ Dengan
mempertimbangakan secar rinci satu persatu dan pada beberapa kombinasi, serta
lihatlah juga secara keseluruhan, maka akan lebih siap dan mengerti secara
detail permasalahan.
§ Dimulai
dari bagian prinsip yang telah anda dapatkan. Arahkan pemikiran anda pada
bagian prinsip tersebut, prhatikan prinsip tersebut dari beberapa arah,
cobalah untuk menemukan sesuatu yang berguna di dalamnya.
|
3.
Mencari ide penyelesaian (merencanakan
penyelesaian)
|
· Apa
yang dapat dikerjakan?
· Apa
yang dapat diperoleh dengan mengenal masalah secara lengkap dan jelas?
· Bagaimana
ide penyelesaian dapat menolong?
|
§ Ide
yang sangat menolong, bahkan mungkin merupakan keputusan yang dapat digunakan
untuk jalan bagi penyelesaia masalah.
§ Ide
akan menunjukkan sebagian, bahkan keseluruhan dari penyelesaian. Ide yang
ada, bahkan sangat mungkin untuk digunakan pada pemasalahan yang lain.
§ Dimulai
dari ide yang telah ditemukan, dan telah disadari hubungan antara data yang
ada
|
4.
Melaksanakan rencana
|
· Apa
yang dapat dikerjakan?
· Apa
yang didapatkan dengan melaksanakan rencana?
· Dari
bagian mana seharusnya rencana dimulai?
|
§ Kerjakan
langkah demi langkah, apabila masalah yang ada cukup besar, harus dibuat
tahapan-tahapan agar setiap tahapan lebih terarah
§ Penyelesaian
masalah langkah demi langkah secara tepa.
§ Dimulai
dari jawaban yang ada secar lengkap dan detail.
|
5.
Memeriksa kembali jawaban
|
· Apa
yang dapat dikerjakan?
· Apa
yang didapatkan dengan melaksanakan rencana?
|
§ Meninjau
jawaban dari berbagai segi, dan membentuk hubungan antar permasalahan. Teliti
juga secara intuisi kebenaran dari jawaban hyang ada.
§ Mungkin
akan didapatkan solusi baru dan yang lebih baik, agar mengembangkan kemampuan
untuk menyelesaikan masalah.
|
4. Kekhasan Siswa dalam Pemecahan Masalah
Tidak ada
salahnya jika seorang pengajar dapat melihat ke khasan masing-masing peserta
didik dalam memecahkan masalah, agar kemudian dapat digunakan sebagi pedoman
dalam membuat model pembelajaran.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan agar seorang pengajar dapat melihat kekhasan peserta didik dalam
memecahkan masalah pada tabel 2.
Tabel 2. Kekhasan Peserta Didik dalam Pemecahan
Masalah
Langkah
|
Pemecahan Masalah
|
Point-point
|
I
|
Memahami
Masalah
|
-
Cara peserta didik dalam menerima informasi
yang ada pada soal (baik secara fisik, maupun yang terjadi dalam proses
berpikirnya).
-
Cara peserta didik dalam memilah informasi
menjadi informasi penting dan tidak penting.
-
Cara peserta didik dalam mengetahui kaitan
antar informasi yang ada.
-
Cara peserta didik dalam menemukan informasi
terpenting yang akan menjadi kunci dalam penyelesaian masalah.
-
Cara peserta didik dalam menyimpan informasi
penting yang telah didapatkan.
-
Cara peserta didik dalam menceritakan kembali
informasi penting yang telah didapatkan.
|
II
|
Membuat
rencana pemecahan masalah.
|
-
Cara peserta didik dalam merencanakan
pemecahan masalah.
-
Cara peserta didik dalam menganalisa
kecukupan data untuk menyelesaikan soal.
-
Cara peserta didik dalam memeriksa apakah
semua informasi penting telah digunakan.
|
III
|
Melaksanakan
rencana pemecahan masalah
|
-
Cara peserta didik dalam membuat
langkah-langkah penyelesaian secara benar.
-
Cara peserta didik dalam memeriksa setiap
langkah penyelesaiannya.
-
Cara peserta didik dalam memeriksa apakah
setiap data sudah terjawab..
|
IV
|
Memeriksa
kembali jawaban
|
-
Cara peserta didik untuk memanggil kembali
informasi penting, agar dapat digunakan untuk merencanakan penyelesaian
dengan cara berbeda.
-
Cara peserta didik dalam menggunakan
informasi untuk mengerjakan kembali soal dengan cara yang berbeda
|
0 komentar:
Post a Comment