Pengertian
Fraktal
Fraktal
adalah benda geometris
yang kasar pada segala skala, dan terlihat dapat "dibagi-bagi" dengan
cara yang radikal. Beberapa fraktal bisa dipecah menjadi beberapa bagian yang
semuanya mirip dengan fraktal aslinya. Fraktal dikatakan memiliki detail yang
tak hingga dan dapat memiliki struktur serupa diri pada tingkat
perbesaran yang berbeda. Pada banyak kasus, sebuah fraktal bisa dihasilkan
dengan cara mengulang suatu pola, biasanya dalam proses rekursif atau iteratif.
Bahasa
Inggris dari fraktal adalah fractal. Istilah fractal dibuat oleh Benoît Mandelbrot pada tahun 1975 dari kata Latin
fractus yang artinya "patah", "rusak", atau
"tidak teratur". Sebelum Mandelbrot memperkenalkan istilah tersebut,
nama umum untuk struktur semacamnya (misalnya bunga salju Koch) adalah kurva monster.
Berbagai
jenis fraktal pada awalnya dipelajari sebagai benda-benda matematis.
Geometri fraktal adalah cabang matematika yang mempelajari sifat-sifat dan
perilaku fraktal. Fraktal bisa membantu menjelaskan banyak situasi yang sulit
dideskripsikan menggunakan geometri klasik, dan sudah cukup banyak
diaplikasikan dalam sains,
teknologi,
dan seni karya komputer.
Dulu ide-ide konseptual fraktal muncul saat definisi-definisi tradisional geometri
Euklides dan kalkulus gagal menganalisis objek-objek kurva monster
tersebut.
Sejarah
Kontribusi
dari analisis klasik
Benda-benda yang sekarang disebut fraktal sudah ditemukan dan
dipelajari jauh sebelum kata fraktal muncul. Pada tahun 1872 Karl Theodor Wilhelm Weierstrass
menemukan contoh fungsi dengan sifat yang tidak intuitif yaitu kontinyu di manapun namun
tidak terdiferensiasi di manapun
— grafik dari fungsi tersebut akan disebut fraktal di masa sekarang. Di tahun
1904 Helge von Koch, tidak puas
dengan definisi Weierstrass yang sangat abstrak dan analitis, memberikan
definisi yang lebih geometris untuk fungsi yang mirip, yang sekarang disebut bunga salju Koch. Ide
mengenai kurva-kurva serupa diri dikembangkan lebih jauh oleh Paul Pierre Lévy, yang
mengenalkan kurva fraktal baru bernama kurva Lévy C dalam
tulisannya pada tahun 1938 berjudul Plane or Space Curves and Surfaces
Consisting of Parts Similar to the Whole.
George Cantor
memberi contoh tentang berbagai himpunan
bagian dari garis riil dengan sifat yang tidak wajar — himpunan Cantor tersebut
juga sekarang dikenal sebagai fraktal. Fungsi teriterasi di bidang kompleks telah
diselidiki pada akhir abad 19 dan awal abad 20 oleh Henri
Poincaré, Felix Klein, Pierre Fatou, dan Gaston Julia. Namun tanpa
bantuan grafika komputer modern, mereka tidak dapat melihat keindahan visual
benda-benda yang mereka temukan.
Aspek
dari deskripsi himpunan
Dalam usahanya untuk memahami benda-benda seperti himpunan Cantor, matematikawan
seperti Constantin
Carathéodory dan Felix Hausdorff
menggeneralisasi konsep intuitif dimensi agar memungkinkan nilai nonbulat. Ini termasuk bagian
dari gerakan di pertengahan awal abad kedua puluh yang bertujuan menciptakan teori
himpunan deskriptif, yaitu kelanjutan dari arah riset Cantor yang
dapat mengklasifikasi himpunan titik-titik pada ruang Euclid. Definisi dimensi Hausdorff secara
alami adalah geometris, walaupun didasarkan pada perkakas dari analisis matematis.
Pendekatan ini digunakan oleh beberapa orang termasuk Besicovitch, yang berbeda
dengan investigasi logis yang membangun sebagian besar teori himpunan
deskriptif masa 1920-an dan 1930-an. Kedua bidang tersebut ditelusuri selama
beberapa waktu setelahnya, terutama oleh para spesialis.
Kontribusi
Mandelbrot
Pada tahun 1960-an Benoît Mandelbrot mulai menyelidiki keserupa
dirian dalam berbagai tulisannya seperti How Long Is
the Coast of Britain? Statistical Self-Similarity and Fractional Dimension.
Penyelidikannya merupakan pengembangan dari penelitian Lewis Fry Richardson.
Dengan pendekatan yang sangat visual, Mandelbrot mendapatkan hubungan dari
berbagai topik matematika yang sebelumnya tidak berkaitan. Di tahun 1975,
Mandelbrot menggunakan kata fractal untuk mendeskripsikan benda-benda
serupa diri yang tidak memiliki dimensi yang jelas. Dia menurunkan kata fractal
dari kata Latin fractus yang artinya "patah",
"rusak", atau "tidak teratur". Kata fractal bukan
diturunkan dari kata fractional (pecahan), seperti yang dipercaya banyak
orang. Kata fractional sendiri juga diturunkan dari fractus.
Setelah visualisasi komputer diaplikasikan pada geometri fraktal,
dapat disajikan argumen-argumen visual nan ampuh untuk menunjukkan bahwa
geometri fraktal menghubungkan banyak bidang matematika dan sains, jauh lebih
besar dan luas dari yang sebelumnya diperkirakan. Bidang-bidang yang
terhubungkan oleh geometri fraktal terutama adalah dinamika nonlinier, teori chaos,
dan kompleksitas. Salah satu
contoh adalah menggambar metode Newton sebagai fraktal yang ternyata
menunjukkan bahwa batas antara penyelesaian yang berbeda adalah fraktal dan
penyelesaiannya sendiri adalah atraktor aneh. Geometri
fraktal juga telah digunakan untuk kompresi data
dan memodel sistem geologis dan organis yang kompleks, seperti pertumbuhan
pohon dan perkembangan lembah sungai.
Pengelompokan
Fraktal
bisa dikelompokkan menjadi tiga kategori luas. Pengelompokan berikut didasarkan
pada cara pendefinisian atau pembuatannya.
·
Sistem fungsi
teriterasi — Contohnya adalah himpunan Cantor, karpet Sierpinski, kurva Peano, bunga salju Koch, kurva naga
Harter-Heighway, Kotak T, dan spons Menger.
·
Fraktal waktu lolos —
Contohnya adalah himpunan Mandelbrot dan fraktal Lyapunov.
·
Fraktal acak — Dihasilkan
melalui proses stokastik, misalnya landskap fraktal dan penerbangan Lévy.
Fraktal
juga bisa dikelompokkan berdasarkan keserupa diriannya. Ada tiga tingkat
keperupadirian pada fraktal:
·
Serupa
diri secara persis — Ini adalah keserupa dirian yang paling kuat. Fraktalnya
terlihat sama persis pada berbagai skala. Fraktal yang didefinisikan oleh
sistem fungsi teriterasi biasanya bersifat serupa diri secara persis.
·
Serupa
diri secara lemah — Ini adalah keserupa dirian yang tidak terlalu ketat.
Fraktalnya terlihat mirip (tapi tidak persis sama) pada skala yang berbeda.
Fraktal jenis ini memuat salinan dirinya sendiri dalam bentuk yang terdistorsi
maupun rusak.
·
Serupa
diri secara statistik — Ini adalah kererupadirian yang paling lemah. Fraktalnya
memiliki ukuran numeris atau statistik yang terjaga pada skala yang berbeda.
Kebanyakan definisi fraktal yang wajar secara trivial mengharuskan suatu bentuk
keserupa dirian statistik. Dimensi fraktal sendiri adalah ukuran numeris yang
nilainya terjaga pada berbagai skala. Fraktal acak adalah contoh fraktal yang
serupa diri secara statistik, tapi tidak serupa diri secara persis maupun
lemah.
Perlu dicatat bahwa tidak semua benda yang serupa diri adalah fraktal
— misalnya garis riil (garis Euclid
lurus) bersifat serupa diri, tapi argumen bahwa benda-benda Euclid adalah
fraktal merupakan minoritas. Mandelbrot berargumen bahwa definisi "fraktal"
sepatutnya menyertakan tidak hanya fraktal "sebenarnya", namun juga
benda-benda Euclid tradisional, karena bilangan irasional di garis bilangan memiliki
sifat-sifat kompleks dan tidak berulang.
Karena fraktal memiliki detail yang tak terhingga, tidak ada benda
alami yang merupakan fraktal. Namun pada skala yang terbatas benda-benda alam
bisa menampakkan sifat-sifat fraktalnya.
Definisi
Karakteristik fraktal, walaupun mudah dimengerti secara intuitif,
ternyata sangat susah untuk dibuat definisi matematisnya. Mandelbrot
mendefinisikan fraktal sebagai "himpunan yang dimensi
Hausdorff Besicovitchnya lebih besar dari dimensi topologisnya".
Untuk fraktal yang serupa diri secara persis, dimensi Hausdorffnya sama dengan dimensi
Minkowsi Bouligandnya.
Masalah-masalah
yang dihadapi saat mendefinisikan fraktal termasuk:
·
Tidak
ada definisi matematis dari "terlalu tidak terartur".
·
Tidak
ada definisi tunggal mengenai "dimensi".
·
Suatu
benda dapat bersifat serupa diri dengan berbagai cara.
·
Tidak
setiap fraktal didefinisikan secara rekursif.
Contoh:
Pohon
dan pakis
adalah contoh fractal di alam dan dapat dimodel pada komputer menggunakan algoritma
rekursif. Sifat
rekursifnya bisa dilihat dengan mudah — ambil satu cabang dari suatu pohon dan
akan terlihat bahwa cabang tersebut adalah miniatur dari pohonnya secara
keseluruhan (tidak sama persis, tapi mirip).
Contoh yang relatif sederhana adalah himpunan Cantor, di mana selang
terbuka yang pendek dan semakin pendek tersebar pada selang dasar [0, 1],
menyisakan himpunan yang mungkin serupa diri, dan mungkin memiliki dimensi d
yang memenuhi 0 < d < 1. Suatu resep sederhana, yaitu
menghilangkan digit
7 dari ekspansi desimal,
menghasilkan himpunan Cantor yang serupa diri pada perbesaran lipat 10.
Secara umum fraktal bentuknya tidak teratur (tidak halus), jadi bukan
termasuk benda yang terdefinisikan oleh geometri
tradisional. Ini berarti bahwa fraktal cenderung memiliki detail yang
signifikan, terlihat dalam skala berapapun; saat ada keserupa dirian, ini bisa
terjadi karena memperbesar fraktal tersebut akan menunjukkan gambar yang mirip.
Himpunan-himpunan tersebut biasanya didefinisikan dengan rekursi.
Sebagai perbandingan, ambil benda Euklid biasa,
misalnya lingkaran.
Lengkung pada lingkaran akan terlihat semakin datar jika diperbesar. Pada
perbesaran tak terhingga tidak mungkin lagi terlihat perbedaan antara lengkung
lingkaran dengan garis lurus. Fraktal tidak seperti ini. Ide konvensional kurvatur, yang merupakan resiprokal dari jari-jari
lingkaran aproksimasi, tidak bisa digunakan. Pada fraktal, meningkatkan
perbesaran akan menunjukkan detail yang tidak terlihat sebelumnya.
Beberapa contoh fraktal yang umum adalah himpunan Mandelbrot, fraktal Lyapunov, himpunan Cantor, segitiga Sierpinski, karpet Sierpinski, spons Menger, kurva naga, kurva Peano, dan kurva Koch. Fraktal bisa deterministik maupun stokastik. Sistem
dinamikal chaotis sering (bahkan mungkin selalu) dihubungkan dengan
fraktal.
Benda-benda yang mendekati fraktal bisa ditemukan dengan mudah di
alam. Benda-benda tesebut menunjukkan struktur frakral yang kompleks pada skala
tertentu. Contohnya adalah awan, gunung, jaringan sungai, dan sistem pembuluh
darah.
0 komentar:
Post a Comment