Guilford adalah salah satu psikolog Amerika yang
memiliki nama lengkap Joy Paulus Guilford, yang dikenal sebagai J.P. Guilford.
Beliau lahir pada 7 maret 1897 di Marquette, Nebraska dan meninggal pada 26
November 1987 di Los Angeles, California.
Dia dikenal baik
dengan studinya tentang kecerdasan dan kreativitas manusia. Guilford mulai
tertarik terhadap perbedaan individu sejak masa kanak-kanaknya, yaitu ketika ia
mengamati perbedaan kemampuan antar anggota keluarganya sendiri. Sepanjang karirnya
Guilford tertarik pada perbedaan individu dalam masyarakat.
Riwayat
Pendidikan J. P. Guilford
Pendidikan yang pernah ditempuh oleh Guilford,
diantaranya:
a.
Aurora
High School (lulus pada tahun 1914)
b.
University
of Nebraska, B.A., M.A. (1917-1918, 1919-1924)
c.
Cornell
University, Ph.D. (1924-1927)
Karir
J. P. Guilford
1.
Guru Kelas 1 sampai 8 di luar Phillips,
Nebraska (1915-1916)
2.
Guru Kelas 5 sampai 8 Phillips, Nebraska
(1916-1917)
3.
US Army Swasta (1918-1919)
4.
Guru Kelas 7 dan 8 Hooper, Nebraska (Spring
1919)
5.
Acting Superintendent of Schools (Summer
1919)
6.
Sementara Direktur Unversita Nebraska Klinik
Psikologi (1919-1921)
7.
Asisten Profesor di University of Kansas
(1927-1928)
8.
Associate Professor di University of Nebraska
(1928-1932)
9.
Professor di University of Nebraska
(1932-1940)
10. Direktur Biro
Penelitian Instructional (1938-1940)
11. Tahun 1919-1921
Guilford bekerja sementara sebagai Direktur di Klinik Psikologi Universitas
Nebraska
12. Guru di University of Southern California (Summer 1938,
1939)
13.
Tahun
1938 Guilford menjadi presiden ke-3 dari Masyarakat Psikometri
14.
Tahun
1941 ia memasuki US Army sebagai Letnan Kolonel dan menjabat sebagai Direktur
Unit Penelitian Psikologi No 3 di Pangkalan Udara Santa Ana Army Air Base
15. Profesor di University of South California (1940-1967)
16. Direktur Riset Psikologis Unit no. 3 Santa Ana Army Air
Base (1942-1946)
17. Presiden atau
anggota berbagai organisasi dan masyarakat
18. Anggota dewan editorial untuk jurnal ilmiah seperti
American Journal of Psychology dan Psikologis Review
Sebagai
seorang psikolog, kontribusi Guilford adalah:
1)
Psikologi
eksperimental termasuk perhatian dan persepsi visual, pembelajaran dan memori,
dan eksperimental estetika
2)
Psikologi
statistik berkenaan dengan teori tes dan evaluasi, analisis faktor,
psychophysics, dan skala
3)
Kemampuan
mental termasuk faktor pengetahuan yang didapat dari studi analitik dan model
teoritis struktur intelek
4)
Teori
kepribadian dan pengukuran
5)
Author/co-penulis
lebih dari 25 buku, 30 tes, dan 300 artikel jurnal
A.
Teori
Guilford
Teori
Guilford membahas tentang struktur inteligensi atau kecerdasan yang mengarah
pada suatu kekreativitasan seseorang. Kecerdasan yang dijelaskan oleh Guilford
diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menjawab peristiwa masa lalu dan
mengantisipasi apa yang terjadi pada waktu yang akan datang dengan keadaan yang
terjadi pada saat ini. Dikarenakan setiap orang memiliki cara yang berbeda
dalam mengatasi setiap masalah, maka diperlukan suatu perilaku inteligen dimana
sikap ini ditandai dengan dimilikinya sikap kreatif, kritis, dinamis, dan
memiliki motivasi.
Pada tahun 1950 J.P Guilford mengemukakan
tentang konsep berpikir. Guilford (dalam Solso, 2007: 449), membedakan konsep
berpikir menjadi dua macam, yaitu berpikir konvergen dan berpikir divergen. Berpikir
konvergen (Convergen Thinking), yaitu
suatu cara berpikir yang mengarah pada satu kesimpulan khusus, sedangkan
berpikir divergen (Divergen Thinking),
yaitu suatu cara berpikir yang lebih menekankan pada variasi jawaban yang
berbeda terhadap suatu pertanyaan.
Selain menjelaskan
tentang kecerdasan seseorang, Guilford juga membahas mengenai kekreativitasan
seseorang. Kekreativitasan didefinisikan sebagai suatu proses berpikir yang
bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban
berdasarkan informasi yang diberikan. Guilford juga mengemukakan ciri-ciri dari
kreativitas, diantaranya:
a.
Kelancaran
berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan
banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran
berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan bukan kualitas.
b.
Keluwesan
berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi
sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat
melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif
atau arah yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan
atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir.
Mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya
dengan cara berpikir yang baru.
c.
Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan
dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari
suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
d.
Originalitas (originality), yaitu
kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan
gagasan asli.
Teori Guilford (dalam Masbied: 2011),
mengungkapkan bahwa inteligensi dapat dilihat dari tiga kategori dasar yang
dikenal dengan teori struktur intelektual. Menurut teori SOI (Structure Of Intellect) ini, inteligensi
didefinisikan sebagai suatu kumpulan yang sistematik mengenai kemampuan atau
fungsi intelektual untuk memproses informasi yang beraneka macam dalam berbagai
bentuk. Istilah kemampuan ini digunakan dalam konteks perbedaan individu dan
fungsi bagi perilaku individu.
Teori SOI ini diilustrasikan
oleh Guilford dalam bentuk sebuah kubus dengan tiga kategori
dasar atau dimensi, yaitu isi informasi (content),
hasil informasi (product), dan aktivitas
mental atau pikiran (operations). Tiap
dimensi mewakili faktor-faktor intelektual yang bersesuaian satu
sama lain.
Bentuk
visual model struktur intelektual
Selengkapnya dapat didownload pada link berikut:
Guilford (download word)
Guilford (download pptx)
0 komentar:
Post a Comment