• Latest News

    Sunday, 17 March 2013

    Problem Based Learning

    Kegunaan dari Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM) adalah untuk menumbuhkan dan mengembangkan berpikir tingkat tinggi dalam situasi-situasi berorientasi masalah, mencakup belajar bagaimana belajar (learning how to learn). Model ini dikenal dengan nama lain, seperti project-best teaching, authentic learning, atau anchored instruction. Peran seorang guru dalam pembelajaran berdasarkan masalah adalah menyodorkan masalah-masalah, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.


    Ciri-ciri Khas Pembelajaran Berdasarkan Masalah
    ·         Mengajukan pertanyaan atau masalah. PBM menekankan pada mengorganisasikan pembelajaran di sekitar pertanyaan-pertanyaan atau masalah-masalah yang penting secara sosial dan bermakna secara pribadi bagi siswa. Pelajaran-pelajaran itu diarahkan pada situasi kehidupan nyata, menghindari jawaban sederhana, dan memperbolehkan adanya keragaman solusi yang kompetitif beserta argumentasinya.
    ·         Berfokus pada interdisiplin. Masalah nyata sehari-hari dan otentik itulah yang diselidiki karena solusinya meghendaki siswa melibatkan banyak mata pelajaran.
    ·         Penyelidikan otentik. PBM menghendaki siswa menggeluti penyelidikan otentik dan berusaha memperoleh pemecahan-pemecahan nyata terhadap masalah-masalah nyata. Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan masalah itu, mengembangkan hipotesis dan membuat prediksi, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melaksanakan eksperimen bila diperlukan, membuat inferensi, dan membuat simpulan.
    ·         Menghasilkan kisah nyata dan memamerkan. PBM menghendaki siswa menghasilkan produk dalam bentuk karya nyata dan memamerkannya. Produk ini mewakili solusi-solusi mereka. Karya nyata dan pameran itu dirancang siswa untuk mengkomunikasikan kepada pihak-pihak terkait apa yang telah mereka pelajari.
    ·         Kolaborasi. Siswa bekerja sama dengan orang lain, sering kali dalam pasangan-pasangan atau kelompok-kelompok kecil. Bekerja sama mendatangkan motivasi untuk keterlibatan berkelanjutan dalam tugas-tugas kompleks dan memperkaya kesempatan-kesempatan berbagi inkuiri dan dialog, dan untuk perkembangan keterampilan-keterampilan sosial.

    Sintaks untuk pembelajaran berdasarkan masalah:
    Fase atau Tahap
    Perilaku Guru
          Fase 1:
         Mengorganisasikan siswa pada masalah



         Fase 2:
         Mengorganisasikan siswa untuk belajar

         Fase 3:
         Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok

         Fase 4:
         Mengembangkan dan    menyajikan hasil karya serta memamerkannya

         Fase 5:
         Menganalisis dan mengevaluasi      proses pemecahan masalah

          Guru menginformasikan tujuan-tujuan pembelajaran, mendeskripsikan kebutuhan-kebutuhan logistik penting, dan memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan pemecahan-pemecahan yang mereka pilih sendiri.


         Guru membantu siswa menentukan dan mengatur tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah itu.


          Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, mencari penjelasan, dan solusi.


          Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya  yang sesuai seperti laporan, rekaman video, dan model serta membantu mereka membagi karya mereka.


         Guru membantu siswa melakukan refleksi atas penyelidikan dan proses-proses yang mereka gunakan.


        Berikut contoh RPP Problem Based Learning:
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    2 komentar:

    Item Reviewed: Problem Based Learning Rating: 5 Reviewed By: mathism
    Scroll to Top