Kegunaan dari Pembelajaran Berdasarkan Masalah
(PBM) adalah untuk menumbuhkan dan mengembangkan berpikir tingkat tinggi dalam
situasi-situasi berorientasi masalah, mencakup belajar bagaimana belajar (learning how to learn). Model ini
dikenal dengan nama lain, seperti project-best
teaching, authentic learning, atau anchored
instruction. Peran seorang guru dalam pembelajaran berdasarkan masalah
adalah menyodorkan masalah-masalah, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan
memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
Ciri-ciri Khas
Pembelajaran Berdasarkan Masalah
·
Mengajukan pertanyaan atau masalah.
PBM menekankan pada mengorganisasikan pembelajaran di sekitar
pertanyaan-pertanyaan atau masalah-masalah yang penting secara sosial dan
bermakna secara pribadi bagi siswa. Pelajaran-pelajaran itu diarahkan pada
situasi kehidupan nyata, menghindari jawaban sederhana, dan memperbolehkan
adanya keragaman solusi yang kompetitif beserta argumentasinya.
·
Berfokus pada interdisiplin.
Masalah nyata sehari-hari dan otentik itulah yang diselidiki karena solusinya
meghendaki siswa melibatkan banyak mata pelajaran.
·
Penyelidikan otentik.
PBM menghendaki siswa menggeluti penyelidikan otentik dan berusaha memperoleh
pemecahan-pemecahan nyata terhadap masalah-masalah nyata. Mereka harus
menganalisis dan mendefinisikan masalah itu, mengembangkan hipotesis dan
membuat prediksi, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melaksanakan
eksperimen bila diperlukan, membuat inferensi, dan membuat simpulan.
·
Menghasilkan kisah nyata dan
memamerkan. PBM menghendaki siswa menghasilkan
produk dalam bentuk karya nyata dan memamerkannya. Produk ini mewakili
solusi-solusi mereka. Karya nyata dan pameran itu dirancang siswa untuk
mengkomunikasikan kepada pihak-pihak terkait apa yang telah mereka pelajari.
·
Kolaborasi.
Siswa bekerja sama dengan orang lain, sering kali dalam pasangan-pasangan atau
kelompok-kelompok kecil. Bekerja sama mendatangkan motivasi untuk keterlibatan
berkelanjutan dalam tugas-tugas kompleks dan memperkaya kesempatan-kesempatan
berbagi inkuiri dan dialog, dan untuk perkembangan keterampilan-keterampilan
sosial.
Sintaks untuk
pembelajaran berdasarkan masalah:
Fase
atau Tahap
|
Perilaku
Guru
|
Fase 1:
Mengorganisasikan
siswa pada masalah
Fase 2:
Mengorganisasikan
siswa untuk belajar
Fase 3:
Membantu penyelidikan
mandiri dan kelompok
Fase 4:
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta memamerkannya
Fase 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah
|
Guru menginformasikan
tujuan-tujuan pembelajaran, mendeskripsikan kebutuhan-kebutuhan logistik
penting, dan memotivasi siswa agar terlibat dalam kegiatan
pemecahan-pemecahan yang mereka pilih sendiri.
Guru membantu siswa
menentukan dan mengatur tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
itu.
Guru mendorong siswa
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, mencari
penjelasan, dan solusi.
Guru membantu siswa
dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya yang sesuai seperti laporan,
rekaman video, dan model serta membantu mereka membagi karya mereka.
Guru membantu siswa
melakukan refleksi atas penyelidikan dan proses-proses yang mereka gunakan.
|
Berikut contoh RPP Problem Based Learning:
infonya sangat berguna bagi kita semua :D
ReplyDeletefotografer pernikahan surabaya
untuk mengetahui pricelist wedding di surabaya , klik link ini :D
ReplyDelete. .
biaya pernikahan wedding paket